Berlibur adalah hal yang menyenangkan, lebih menyenangkan lagi bila kita dapat berbagi cerita tentang perjalanan kita sehingga semua dapat atau paling tidak ikut merasakan perjalanan kita. Begitu juga kami dari Dissident Team akan berbagi cerita tentang perjalanan liburan kami. Pada tanggal 17 Nopember 2010 kami berangkat berlibur ke daerah Jawa Barat. Adapun tempat-tempat yang kami kunjungi tersebut adalah daerah Cisarua, Puncak, tempat-tempat wisata lainnya di Bogor dan Banten.Memasuki daerah yang dipagari oleh alam pegunungan, jalan berkelok dengan lembah dan tebing di tepian jalan mengucapkan selamat datang memasuki kawasan Puncak yang sudah sangat terkenal di Indonesia. Memandang dan menyusuri pesona wisata di kawasan Puncak dengan hamparan hijau kebun teh yang begitu segar membuat pikiran terasa lebih segar setelah setiap harinya bergelut dengan rutinitas di kantor.
Belumlah puas mata memandang kami pun harus bergerak melangkah bersama rombongan menuju tempat rekreasi lainnya yaitu di kawasan Taman Bunga. Di hamparan taman bunga yang begitu luas dengan penataan yang sangat profesional, kami merasakan suasana kekeluargaan yang terjalin selama ini menjadi lebih baik lagi seiring dengan suasana yang sangat indah, sejuk dan nyaman dengan disertai canda, gurauan dan tawa. Kami membayangkan seandainya suasana itu ada di tempat kami bekerja, betapa nyamannya dunia ini terasa... Inilah sebenarnya yang menjadi yang mesti kita pertahankan. Dissident Team dari awal terbentuknya sudah berkomitmen untuk mempertahankan yang namanya kekeluargaan, persatuan dan kebersamaan.
Setelah puas menikmati suasana taman bunga yang begitu indah, kami pun bergerak menuju ke Provinsi Banten mengunjungi suku Badui yang sampai dengan saat ini masih mampu mempertahankan adat istiadatnya dan tidak tergoda dengan modernisasi. Suku Badui dibagi menjadi 2 yaitu : Suku Badui Luar dan Suku Badui Dalam. Suku Badui Luar menurut informasi dan pengamatan kami sedikit sudah dipengaruhi oleh perkembangan jaman, ini salah satunya terlihat dari busana yang dipakai oleh suku Badui luar. Sedangkan Suku Badui Dalam masih mempertahankan adat budaya yang ada. Busana khas suku Badui Dalam adalah seperti terlihat pada gambar. Dan tentunya tidak hanya itu, masih banyak hal-hal unik yang dimiliki oleh Suku Badui, baik masalah sistem kekerabatan, kepercayaan yang dianut maupun aturan-aturan adat yang diterapkan. Hikmah yang dapat kita ambil adalah Bagaimana kita bisa melestarikan Adat Budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita dengan penuh rasa kesadaran tanpa adanya paksaan. Adat akan bertahan jika semua menjalankannya dengan penuh kesadaran. Apakah kita di Bali sudah menjalankan adat dengan penuh kesadaran?? 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar